TandaPenghayatan iaman kepadan kepada qada dan qadar Presented by PERSON for COMPANY Tanda 1 Tanda 1 Orang yang beriman kepada Qadha dan Qadar akan semakin kuat iman terhadap Allah SWT2 tanda 2 tanda 2 Hidupnya akan merasa tenang dan tenteram karena ia yakin bahwa setiap TOPIC 3. Get started for FREE Continue. Latihan Soal Pilihan Ganda Materi Iman Kepada Rasul ALLAH SWT Beserta Jawaban Membaca ayat-ayatnya sebelum Allah menunjukkan azab bagi insan yang melaksanakan kezaliman merupakan salah satu … rasul Allah. a. Sifat b. Fungsi c. Tanda penghayatan d. Pengertian Ucapan, sikap dan segala ketetapan rasul disebut … a. Al-Qur’an b. Hadist c. Ijtihad d. Ijma Nabi yang namanya dituturkan oleh Al-Qur’an dalam Surah Al-Kahfi ayat 65-82 bersama Nabi Musa as. yakni … a. Khidir a. s. b. Nuh a. s. c. Luth a. s. d. Yakub a. s. Berikut ini tugas-tugas para rasul, kecuali… a. Menyatukan iman b. Membimbing umat manusia c. Mengajarkan ketauhidan d. Mengajarkan berbuat aniaya Para rasul yang mempunyai keteguhan hati dan ketabahan yang sangat tinggi disebut… a. Ulul azmi b. Ulul kitab c. Ali imran d. Ahlu kitab Salah satu fungsi rasul adlah menceritakan ayat-ayat Allah. Hal ini terdapat pada surah.. a. Ibrahim 4 b. Al-a’raf 35 c. Ar-Ra’d 7 d. An-Nahl 36 Kitab injil diturunkan Allah SWT. pada nabi … a. Musa b. Isa c. Nuh d. Yahya Berikut ini tanda penghayatan iman kepada rasul, kecuali .. a. Berselisih dan suka menipu b. Berjuang untuk agama islam c. Berdakwah kepada yang lain d. Berbuat jujur dengan kehidupan sehari-hari Rasul Allah SWT. yang memperoleh sebutan khalilullah berjulukan .. a. Musa b. Isa c. Ibrahim d. Muhammad saw. Kebenaran anutan rasul ALLAH swt. sanggup dibuktikan insan melalui banyak sekali macam cara dan yang paling fundamental melalui kacamata.. a. Ilmu pengetahuan b. Kebiasaan c. Pengalaman d. Keimanan Dapat membelah lautan dengan izin Allah SWT. merupakan salah satu mukjizat nabi … a. Isa b. Muhammad saw c. Ibrahim d. Musa Umat isalm sanggup mengetahui jumlah nabi dan rasul melalui teks …. a. Al-qur’an dan hadits b. Hikmah c. Taurat dan suhuf d. Al-qur’an dan injil Pengalam iman kepada rasul yakni melaksanakan perintah Allah SWT. berikut ini yang termasuk melaksanakan perintah Allah adalah… a. Dendam b. Bepuasa c. Merusak d. Riya Rasul Allah yang mempunyai ketampanan yang sangat menonjol berjulukan .. a. Yunus b. Sulaiman c. Yusuf d. Nuh Sifat yang tidak mungkin dimiliki nabi dan rasul yakni .. a. Jujur b. Menyampaikan c. Mengolok-olok d. Ramah Nabi Muhammad saw. sebagai khatamunnabiyyin, arti kata khatamunnabiyyin adalah… a. Penutup para malaikat b. Penutup para penghulu c. Utusan terakhir d. Penutup untuk para nabi 1. Orang yang mendapatkan wahyu dari Allah untuk dirinya sendiri dan orang lain dinamakan .... a. Nabi b. Rosul c. Malaikat d. Kyai Jumlah nabi yang wajib diimani umat islam ada .... a. 10 b. 5 c. 25 d. 114 Sifat fatonah yang dimiliki seorang rosul berarti .... a. Jujur b. Menyampaikan c. Pintar d. Dapat dipercaya Nabi yang mempunyai mu’jizat bisa berbahasa hewan yakni nabi .... a. Muhammad b. Isa c. Sulaiman d. Musa Kegunaan mu’jizat yang dimiliki seorang nabi yakni sebagai berikut .... a. Menyiksa kaum kafir b. Berlaku sombong kepada musuh Allah c. Mengalahkan musuh-musuh Allah d. Menjadikan nabi bisa semena-mena alasannya kuat Nabi yang tidak mempan terbakar oleh api yakni .... a. Nabi Muhammad b. Nabi Isa c. Nabi Luth d. Nabi Ibrahim Nabi Nuh diperintahkan oleh Allah untuk menciptakan .... a. Kapal b. Tongkat c. Gedung d. Pedang Semua nabi membuatkan anutan yang sama yaitu berupa anutan .... a. Sufi b. Mu’jizat c. Takbir d. Tauhid Nabi yang pernah ditelan oleh ikan paus yakni nabi .... a. Adam b. Yunus c. Nuh d. Hud Kemampuan yang dimiliki oleh Nabi Daud AS yakni .... a. Mampu menciptakan kapal b. Mampu menciptakan baju besi c. Mampu menciptakan gedung tinggi d. Mampu berjalan secepat angin Anak nabi Nuh yang membangkang perintahnyanya yakni .... a. Qobil b. Habil c. Kan’an d. Ismail Nabi Adam diturunkan dari nirwana alasannya terbujuk rayuan iblis untuk .... a. Meminta istri kepada Allah b. Membuat kerusakan di surga c. Memakan buah Khuldi d. Bermain-main dengan malaikat Wanita yang diciptakan Allah SWT sebagai pendamping Nabi Adam AS yakni .... a. Siti Aminah b. Siti Khodijah c. Siti Maryam d. Siti Hawa Sifat tidak mungkin yang dimiliki seorang nabi yakni .... a. Pembohong b. Jujur c. Dapat dipercaya d. Pintar Nabi yang diperintahkan Allah SWT untuk menyembelih anaknya sendiri yakni nabi .... a. Ismail b. Ibrahim c. Nuh d. Musa Kaum yang dihadapi Nabi Luth diberi Azab oleh Allah SWT alasannya kebiasaan mereka yang berupa .... a. Menyembah sapi b. Menyembah matahari c. Mencintai sesama jenis d. Mencintai bulan dan bintang Kaun nabi Nuh diberikan Azab oleh Allah SWT berupa .... a. Tanah longsor b. Angin topan c. Banjir besar d. Gempa bumi Nabi yang dianugerahi Allah SWT dengan kerajaan yang sangat megah yakni nabi .... a. Ibrahim b. Isa c. Dzulkifli d. Sulaiman Nabi yang menerima sebutan sebagai bapak para nabi yakni .... a. Nabi Muhammad b. Nabi Isa c. Nabi Adam d. Nabi Ibrahim Raja yang memusuhi nabi Musa yakni .... a. Raja Fir’aun b. Raja Abrahah c. Raja Namrud d. Raja Babilonia Ujian yang diberikan kepada nabi Ayyub yakni .... a. Sakit kulit di sekujur tubuhnya b. Kaum yang menyukai judi c. Anak yang suka membantah d. Raja yang sangat kejam Ayah nabi Muhammad berjulukan .... a. Abdul Muthalib b. Abdullah c. Abdul Wahab d. Abu Thalib Nabi yang merupakan epilog para nabi yakni .... a. Nabi Adam b. Nabi Sulaiman c. Nabi Ibrahim d. Nabi Muhammad Jawaban b. Fungsi b. Hadist a. Khidir a. s. d. Mengajarkan berbuat aniaya a. Ulul azmi b. Al-a’raf 35 b. Isa a. Berselisih dan suka menipu d. Muhammad saw. d. Keimanan d. Musa a. Al-qur’an dan hadits b. Bepuasa c. Yusuf c. Mengolok-olok d. Penutup untuk para nabi b. Rosul c. 25 c. Pintar c. Sulaiman c. Mengalahkan musuh-musuh Allah d. Nabi Ibrahim a. Kapal d. Tauhid b. Yunus b. Mampu menciptakan baju besi c. Kan’an c. Memakan buah Khuldi d. Siti Hawa a. Pembohong b. Ibrahim c. Mencintai sesama jenis c. Banjir besar d. Sulaiman d. Nabi Ibrahim a. Raja Fir’aun a. Sakit kulit di sekujur tubuhnya b. Abdullah d. Nabi Muhammad SekolahMenengah Pertama terjawab - Berikut ini tanda penghayatan iman kepada rasul, kecuali . a. berselisih dan suka menipu b. berjuang untuk agama Islam c. berdakwah kepada yang lain d. berbuat jujur dalam kehidupan sehari-hari Iklan Jawaban 4.6 /5 54 silkysalmaa Jawaban: a. berselisih dan suka menipu semoga membantu Tolong kasih alasannya
Iman kepada para rasul Allah Subhanahu wa Ta’ala adalah salah satu rukun dari rukun iman yang enam. Para Rasul Allah adalah manusia biasa sebagaimana yang lain. Akan tetapi mereka diberi berbagai sifat istimewa yang menjadikan mereka memiliki kelayakan untuk menyampaikan tugas menyampaikan risalah dari Allah Subhanahu wa Ta’ala untuk umat manusia. Mereka didukung dengan berbagai mukjizat sebagai bukti terkuat bahwa mereka adalah para utusan Allah yang harus diimani dan diikuti ajaran dan tuntunan hidupnya serta ditaati semua perintahnya dan dijauhi semua larangannya. Iman kepada para rasul memiliki banyak buah yang agung bagi kaum muslimin. Tulisan berikut ini akan membahas buah-buah iman kepara para rasul Allah dan banyak hal lain yang berhubungan dengannya. Definisi Nabi & Rasul Berikut ini penjelasan tentang definisi Nabi dan Rasul baik ditinjau dari segi bahasa maupun dari segi istilah syar’i Pengertian Nabi Secara Bahasa النبي Nabi, dalam bahasa Arab merupakan pecahan kata dari النبأ an-Naba’ yang berarti الخبر Al-Khabar berita’. Allah Ta’ala berfirman, عَمَّ يَتَسَاءلُونَ عَنِ النَّبَإِ الْعَظِيم [النبأ 1-2] “Tentang apakah mereka saling bertanya-tanya?”. Mereka bertanya tentang berita besar hari kebangkitan.” [An-Naba’ 1-2] Seorang Nabi disebut sebagai Nabi karena dia adalah pemberi berita yang diberi kabar berita. Dia diberi kabar berita karena Allah memberi tahu dirinya dan memberi wahyu kepadanya. Allah Ta’ala berfirman, قَالَتْ مَنْ أَنْبَأَكَ هَذَا قَالَ نَبَّأَنِيَ الْعَلِيمُ الْخَبِيرُ [التحريم 3] “Siapakah yang telah memberitahukan hal ini kepadamu?”. Rasul menjawab, ”Yang telah memberitahuku adalah Dzat Yang Maha Tahu lagi Maha Teliti.” [At-Tahrim 3] Seorang Nabi itu memberi berita dari Allah Ta’ala tentang perintah-Nya dan wahyu-Nya. Allah Ta’ala berfirman, نَبِّئْ عِبَادِي أَنِّي أَنَا الْغَفُورُ الرَّحِيمُ [الحجر 49] “Beritahulah para hamba-Ku sesungguhnya Aku adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” [Al-Hijr 49] وَنَبّئْهُمْ عَن ضَيْفِ إِبْرَاهِيمَ [الحجر 51]. “Dan beritahulah mereka tentang tamu Ibrahim.” [Al-Hijr 51] Ada yang mengatakan bahwa kata النبوة an-nubuwwah kenabian’ itu merupakan pecahan dari kata النَّبْوَة an-Nabwah, yaitu bagian bumi tanah yang meninggi. Pengertian Nabi secara Istilah Bangsa Arab menyebut lafazh Nabi secara umum bagi tanda penunjuk arah di atas tanah. Kesesuaian antara lafazh Nabi dan makna secara bahasa adalah bahwa Nabi itu memiliki ketinggian dan kedudukan yang agung di dunia dan akhirat. Jadi para Nabi adalah orang yang paling mulia. Mereka adalah para figur manusia paling terkemuka yang melalui mereka umat manusia bisa mendapatkan petunjuk tidak tersesat sehingga dunia dan akhirat mereka menjadi baik. [Lihat Lisanul Arab 3/561, 573; Bashairu Dzawit Tamyiz 5/14; dan Lawami’ul Anwar Al-Bahiyyah 1/ 49 dan 2/265] Sumber Ar-Rusul war Risaalaat, karya Umar Al-Asyqar hal. 13.[i] Pengertian Rasul Secara Bahasa Kata الإرسال al-irsal secara bahasa berarti التوجيه at-taujih arahan’ . Apabila anda mengutus seseorang untuk suatu tugas maka dia adalah rasul utusan anda. Allah Ta’ala mengisahkan tentang ratu Saba’ sebagai berikut وَإِنِّي مُرْسِلَةٌ إِلَيْهِمْ بِهَدِيَّةٍ فَنَاظِرَةٌ بِمَ يَرْجِعُ الْمُرْسَلُونَ [النمل 35 ] “Dan sesungguhnya aku akan mengutus kepada mereka dengan membawa sebuah hadiah. Maka aku akan menunggu apa yang akan dibawa kembali oleh para utusan tersebut.” [An-Naml35] Terkadang yang dimaksud dengan Rasul adalah orang yang meneruskan berita – berita dari orang yang mengutusnya. Pengertian Rasul Secara Istilah Berdasarkan hal itu, maka para rasul itu disebut sebagai rasul karena mereka itu diarahkan oleh Allah Ta’ala. Allah Ta’ala berfirman, ثُمَّ أَرْسَلْنَا رُسُلَنَا تَتْرَا “Kemudian Kami utus para rasul Kami secara berturut-turut.” [Al-Mukminun 44] Para rasul tersebut adalah orang-orang yang diutus dengan risalah tertentu. Mereka diberi beban tanggung jawab untuk membawa risalah tersebut, menyampaikannya dan mengikutinya. [Lihat Lisanul Arab 2/1166-1167; Al-Mishbah Al-Munir, hal. 266]. Sumber Ar-Rusul war Risaalat, karya Umar Al-Asyqar, hal. 13.[ii] Perbedaan Nabi dan Rasul Dr. Muhammad Na’im Yasin mengatakan bahwa Nabi adalah setiap orang yang diberi wahyu oleh Allah Ta’ala baik dia diperintahkan untuk menyampaikan kepada orang lain atau tidak diperintah untuk menyampaikan kepada orang lain. Apabila tidak diperintah untuk menyampaikan maka dia adalah seorang nabi tapi bukan seorang rasul. Namun bila dia diperintahkan untuk menyampaikan maka dia seorang Nabi dan rasul. Demikikanlah. Sesungguhnya setiap rasul adalah seorang nabi dan tidak setiap nabi adalah seorang rasul. [lihat Syarh Al-Aqidah Ath-Thahawiyah, hal. 167 dan Syarh Mula Ali Al-Qari ala Al-Fiqh Al-Akbar, hal. 60][iii] Ini merupakan pendapat jumhur Ulama mayoritas Ulama.[iv] Sedangkan Syaikh Alawi bin Abdul Qadir As-Saqqaf dan Dr. Umar Sulaiman Al-Asyqar berpendapat tidak demikian. Menurut mereka perbedaan antara Nabi dan rasul adalah sebagai berikut Rasul adalah orang yang diberi wahyu dengan syariat yang baru sedangkan nabi adalah orang yang diutus untuk menetapkan syariat rasul yang sebelum dirinya.’ [Tafsir Al-Alusi 7/157] [Ar-Rusul war Risaalaat, Umar Al-Asyqar, hal. 14][v] Baca juga Pengertian Iman Kepada Kitab Allah Dalil Wajibnya Beriman Kepada Seluruh Nabi & Rasul آمَنَ الرَّسُولُ بِمَا أُنزِلَ إِلَيْهِ مِن رَّبِّهِ وَالْمُؤْمِنُونَ كُلٌّ آمَنَ بِاللّهِ وَمَلآئِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ لاَ نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِّن رُّسُلِهِ -٢٨٥- Rasul Muhammad beriman kepada apa yang diturunkan kepadanya al-Quran dari Tuhan-nya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semua beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. Mereka berkata, “Kami tidak membeda-bedakan seorang pun dari rasul-rasul-Nya.” [Al-Baqarah 285] لَّيْسَ الْبِرَّ أَن تُوَلُّواْ وُجُوهَكُمْ قِبَلَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ وَلَـكِنَّ الْبِرَّ مَنْ آمَنَ بِاللّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ وَالْمَلآئِكَةِ وَالْكِتَابِ وَالنَّبِيِّينَ Kebajikan itu bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan ke barat, tetapi kebajikan itu ialah kebajikan orang yang beriman kepada Allah, hari akhir, malaikat-malaikat, kitab-kitab, dan nabi-nabi. [Al-Baqarah 177] إِنَّ الَّذِينَ يَكْفُرُونَ بِاللّهِ وَرُسُلِهِ وَيُرِيدُونَ أَن يُفَرِّقُواْ بَيْنَ اللّهِ وَرُسُلِهِ وَيقُولُونَ نُؤْمِنُ بِبَعْضٍ وَنَكْفُرُ بِبَعْضٍ وَيُرِيدُونَ أَن يَتَّخِذُواْ بَيْنَ ذَلِكَ سَبِيلاً -١٥٠- أُوْلَـئِكَ هُمُ الْكَافِرُونَ حَقّاً وَأَعْتَدْنَا لِلْكَافِرِينَ عَذَاباً مُّهِيناً -١٥١- وَالَّذِينَ آمَنُواْ بِاللّهِ وَرُسُلِهِ وَلَمْ يُفَرِّقُواْ بَيْنَ أَحَدٍ مِّنْهُمْ أُوْلَـئِكَ سَوْفَ يُؤْتِيهِمْ أُجُورَهُمْ وَكَانَ اللّهُ غَفُوراً رَّحِيماً -١٥٢- Sesungguhnya orang-orang yang ingkar kepada Allah dan rasul-rasul-Nya, dan bermaksud membeda-bedakan antara keimanan kepada Allah dan rasul-rasul-Nya, dengan mengatakan, “Kami beriman kepada sebagian dan kami mengingkari sebagian yang lain, ” serta bermaksud mengambil jalan tengah iman atau kafir, merekalah orang-orang kafir yang sebenarnya. Dan Kami Sediakan untuk orang-orang kafir itu azab yang menghinakan. Adapun orang-orang yang beriman kepada Allah dan rasul-rasul-Nya dan tidak membeda-bedakan di antara mereka para rasul, kelak Allah akan Memberikan pahala kepada mereka. Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang. [An-Nisa’ 150-152] Nabi & Rasul Yang Disebut Dalam Al Quran Dan Sunnah Nabi dan rasul yang disebutkan di dalam Al-Quran berjumlah 25 orang. Mereka adalah AdamNuhIdrisShalihIbrahimHudLuthYunusIsmailIshaqYa’qubYusufAyyubSyu’aibMusaHarunIlyasa’DzulkifliDawudZakariaSulaimanIlyasYahyaIsaMuhammad shalawatullah wa salamuhu’alaihim ajma’in.[vi] Sedangkan para Nabi yang disebutkan di dalam as-Sunnah namun tidak disebutkan nama mereka di dalam Al-Quran berdasarkan penjelasan Dr. Umar Sulaiman Al-Asyqar adalah Nabi Syiits. Hal ini disebutkan di dalam hadits Abu Dzar radhiyallahu anhu secara marfu’ dan diriwayatkan oleh Ibnu Hibban di dalam shahihnya. [Lihat Al-Bidayah wan Nihayah 1/99]Nabi Yusa’ bin Nun. Berdasarkan hadits Abu Hurairah radhiyallahu anhu yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan Muslim. [Lihat Al-Bidayah wan-Nihayah 1/323][vii] Baca juga Urgensi Iman Kepada Hal Ghaib Penjelasan Makna Iman Kepada Para Rasul Berikut ini keterangan Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin tentang Aqidah Ahlus Sunnah wal Jama’ah dalam hal iman kepada para Rasul. Kami tuliskan secara ringkas tanpa disertai dalil-dalil yang melandasinya agar lebih ringkas. Bila menginginkan dalil-dalilnya bisa dirujuk di buku yang menjadi rujukannya di bagian endnote. Kita beriman bahwa Allah Ta’ala telah mengutus para rasul kepada makhluk-Nya umat manusiaKita beriman bahwa rasul yang pertama adalah Nuh dan yang terakhir adalah Muhammad ﷺ. Rasul yang paling utama adalah Muhammad ﷺ kemudian Ibrahim kemudian Musa, kemudian Nuh kemudian Isa bin berkeyakinan bahwa syariat Muhammad ﷺ itu sudah mencakup keutamaan-keutamaan syariat-syariat para rasul yang telah dikhususkan dengan beriman bahwa seluruh rasul itu manusia yang teah diciptakan. Mereka tidak memiliki sifat-sifat rububiyah sedikit beriman bahwa para rasul tersebut adalah para hamba Allah yang Allah muliakan dengan risalah. Allah menyebut mereka sebagai orang-orang yang berada pada tingkatan ubudiyah tertinggi dan dengan sebutan bernada beriman bahwa Allah Ta’ala telah menutup risalah-risalah dengan risalah Muhammad ﷺ. Allah mengutus Muhammad ﷺ ke seluruh umat beriman bahwa syariat Muhammad ﷺ adalah agama Islam yang Allah ridhai bagi para hamba-Nya dan bahwa Allah tidak menerima dari seorang pun agama selain berpandangan bahwa orang yang pada hari ini menyatakan ada agama yang dilaksanakan dan diterima di sisi Allah selain agama Islam, apakah itu agama Yahudi atau nasrani atau selain dari keduanya, maka dia telah kafir yang perlu diminta untuk bertaubat jika mau bertaubat. Apabila tidak mau bertaubat maka dihukum mati oleh pemerintahan Islam, pent sebagai orang murtad karena dia telah mendustakan berpandangan bahwa siapa yang mengkafiri risalah Muhammad ﷺ kepada seluruh umat manusia maka berarti dia benar-benar telah kafir terhadap seluruh rasul hingga kepada rasul yang dia nyatakan bahwa dia beriman kepadanya dan berpandangan bahwa tidak ada nabi setelah Muhammad rasulullah ﷺ. Siapa saja yang menyatakan kenabian setelah Nabi Muhammad ﷺ atau membenarkan orang yang mengklaim kenabian tersebut maka dia kafir karena dia telah mendustakan Allah dan rasul-Nya serta ijma’ kaum Muslimin.[viii] Baca juga Dalil Wajibnya Iman Kepada Allah Kaitan Iman Kepada Allah dan Kepada Rasul Mengenai kaitan antara iman kepada Allah dan iman kepada Rasul, Dr. Umar Sulaiman al-Asyqar menjelaskan sebagai berikut “Orang-orang yang mengklaim dirinya beriman kepada Allah akan tetapi mereka kafir kepada para rasul dan kitab-kitab, mereka itu adalah orang-orang yang tidak mengagungkan Allah sesuai dengan keagungan Allah Ta’ala. Allah Ta’ala berfirman, وَمَا قَدَرُوا اللَّهَ حَقَّ قَدْرِهِ إِذْ قَالُوا مَا أَنْزَلَ اللَّهُ عَلَى بَشَرٍ مِنْ شَيْءٍ Mereka tidak mengagungkan Allah sebagaimana mestinya ketika mereka berkata, “Allah tidak menurunkan sesuatu pun kepada manusia.” [Al-An’am 91] Orang-orang yang mengagungkan Allah sesuai dengan keagungan-Nya dan mengetahui sifat-sifat Allah Ta’ala baik berupa ilmu, hikmah, dan rahmah kasih sayang, pasti mereka akan meyakini bahwa Allah pasti mengutus para rasul dan menurunkan kitab-kitab karena hal ini memang merupakan konsekuensi logis dari sifat-sifat Allah tersebut. Allah tidak menciptakan makhluk secara sia-sia tanpa ada tujuan. Allah Ta’ala berfirman, أَيَحْسَبُ الْإِنْسَانُ أَنْ يُتْرَكَ سُدىً. ”Apakah manusia mengira, dia akan dibiarkan begitu saja tanpa pertanggungjawaban?” [Al-Qiyamah 36] Siapa saja yang kafir terhadap para rasul sementara dia mengklaim dirinya beriman kepada Allah maka dia di sisi Allah adalah orang kafir yang imannya tidak bermanfaat bagi dirinya. Allah Ta’ala berfirman, إِنَّ الَّذِينَ يَكْفُرُونَ بِاللَّهِ وَرُسُلِهِ وَيُرِيدُونَ أَنْ يُفَرِّقُوا بَيْنَ اللَّهِ وَرُسُلِهِ وَيَقُولُونَ نُؤْمِنُ بِبَعْضٍ وَنَكْفُرُ بِبَعْضٍ وَيُرِيدُونَ أَنْ يَتَّخِذُوا بَيْنَ ذَلِكَ سَبِيلاً أُولَئِكَ هُمُ الْكَافِرُونَ حَقّاً Sesungguhnya orang-orang yang ingkar kepada Allah dan rasul-rasul-Nya, dan bermaksud membeda-bedakan antara keimanan kepada Allah dan rasul-rasul-Nya, dengan mengatakan, “Kami beriman kepada sebagian dan kami mengingkari sebagian yang lain, ” serta bermaksud mengambil jalan tengah iman atau kafir, Merekalah orang-orang kafir yang sebenarnya. [An-Nisa’ 150-151] Ayat tersebut telah menetapkan atas kafirnya orang yang menyatakan dirinya beriman kepada Allah dan kafir kepada para rasul. وَيُرِيدُونَ أَنْ يُفَرِّقُوا بَيْنَ اللَّهِ وَرُسُلِهِ dan bermaksud membeda-bedakan antara keimanan kepada Allah dan rasul-rasul-Nya, Al-Qurthubi berkata mengenai ayat ini, ”Allah Ta’ala telah menetapkan bahwa membedakan antara Allah dan para rasul-Nya itu kekafiran. Hal itu merupakan kekafiran karena Allah telah mewajibkan kepada manusia agar beribadah kepada-Nya dengan apa yang telah Dia syariatkan melalui lisan para rasul. Apabila umat manusia menentang para rasul, menolak syariat mereka dan tidak mau menerima syariat tersebut dari mereka berarti mereka menolak untuk melaksanakan penghambaan ubudiyah yang telah diperintahkan kepada manusia untuk melaksanakannya. Ini merupakan penentangan kepada Sang Pencipta Yang Maha Tinggi. Dan menentang Yang Maha Pencipta adalah kekafiran karena itu berarti meninggalkan kewajiban taat dan ubudiyah. Demikian pula dengan sikap membedakan antara Allah dan para rasul-Nya.” [Tafsir Al-Qurthubi 5/6][ix] Para rasul memiliki sifat-sifat wajib, sifat mustahil, dan Sifat yang tidak berkaitan dengan kepribadian. Sifat Wajib Para Nabi dan Rasul Shidiq jujur-benarAmanah terpercayaFathonah cerdasTabligh Menyampaikan Risalah Dalam kaitannya dengan rasul secara khusus berdasarkan madzhab jumhur ulama yang menyatakan bahwa para nabi tidak diperintahkan untuk melakukan tabligh. Sifat Mustahil Pada Nabi dan Rasul Sifat-sifat yang mustahil pada diri para nabi dan rasul adalah kebalikan dari sifat wajib tersebut yaitu Dusta, Khianat, Baladah dungu/tolol Menyembunyikan risalah. Sifat Jaiz Para Nabi dan Rasul Sedangkan sifat-sifat yang jaiz atau boleh ada pada para rasul adalah semua sifat yang mungkin ada pada manusia. Para rasul itu melakukan apa yang semua manusia lakukan seperti nikah. Serta bisa menimpa mereka apa yang menimpa manusia seperti tertimpa berbagai gejala penyakit biasa. Pembagian semacam ini disebutkan oleh sebagian ulama aqidah. Pembagian semacam ini bisa dibenarkan karena tidak bertentangan dengan dalil naqli maupun aqli. Wallahu a’lam.[x] Sifat Nabi dan Rasul Yang tidak berkaitan dengan kepribadian Sedangkan sifat-sifat rasul yang tidak berkaitan dengan kepribadian adalah sebagaimana diterangkan oleh Syaikh Adil Yusuf Al-Azzazi sebagai berikut[xi] Para rasul adalah manusia. Allah Ta’ala berfirman, قُلْ إِنَّمَا أَنَا بَشَرٌ مِثْلُكُمْ “Katakanlah Aku hanyalah manusia seperti kalian.” [al-Kahfi 110] Namun harus diingat. Kita harus memahami dan meyakini bahwa seorang rasul itu merupakan pilihan Allah dalam sifat-sifat fisik dan akhlak yang paling sempurna. Mereka adalah orang yang paling baik nasabnya. Oleh karenanya, para ulama menyebutkan di antara sifat mereka adalah Kecerdasan yang sempurna. Mereka adalah manusia yang paling berakal dan paling kuat Mereka adalah manusia yang paling benar ucapannya sehingga tidak akan pernah dusta Mereka adalah orang-orang kepercayaan Allah untuk menerima wahyu-Nya. Masih banyak sifat-sifat lainnya yang menunjukkan kemuliaan kualitas bawaan mereka. Para rasul adalah laki-laki. Allah Ta’ala berfirman, وَمَا أَرْسَلْنَا قَبْلَكَ إِلَّا رِجَالًا نُوحِي إِلَيْهِمْ Dan Kami tidak Mengutus rasul-rasul sebelum engkau Muhammad, melainkan beberapa orang laki-laki yang Kami Beri wahyu kepada mereka. [Al-Anbiya’ 7] Baca juga Hikmah & Buah Iman Kepada Hari Akhir Keistimewaan Para Nabi & Rasul Para rasul diberi keistimewaan khusus yang tidak diberikan kepada manusia biasa. Berikut ini beberapa keistimewaan khusus yang dimiliki para rasul dan tidak diberikan kepada manusia biasa Mata mereka tertidur namun hatinya tidak tidur. فعن أنس بن مالك رضي الله عنه في حديث الإسراء والنبي نائمة عيناه، ولا ينام قلبه، وكذلك الأنبياء تنام أعينهم ولا تنام البخاري 3570. Dari Anas bin Malik radhiyallahu anhu dalam hadits isra’ “Nabi Muhammad ﷺ itu kedua matanya terpejam namun hatinya tidak tidur. Demikian pula para Nabi, mata mereka terpejam namun hati mereka tidak tidur.” [Hadits riwayat Al-Bukhari 3570] Para Nabi diberi pilihan ketika hendak meninggal dunia. فعن عائشة قالت سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول ما من نبي يمرض إلا خُيِّر بين الدنيا والآخرة. رواه البخاري 4586. Dari Aisyah dia berkata, ”Aku mendengar Rasulullah ﷺ bersabda, ”Tidak seorang Nabi pun yang sakit hendak meninggal kecuali dia diberi pilihan antara dunia dan akhirat.” [Hadits riwayat Al-Bukhari 4586] Para nabi dimakamkan di tempat mereka meninggal dunia. روى الإمام أحمد في مسنده بسند صحيح أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال لم يقبر نبي إلا حيث يموت .صحيح رواه أحمد 1/ 7، وعبدالرزاق 3/ 516، وصححه الشيخ الألباني في صحيح الجامع 5201. Imam Ahmad meriwayatkan di dalam Musnadnya dengan sanad shahih bahwa Rasulullah ﷺ bersabda, ”Tidak seorang pun Nabi yang dimakamkan kecuali di tempat dia meninggal.” [Shahih riwayat Ahmad 1/7, Abdurrazaq 3/516 dan Al-Albani menshahihkannya di dalam Shahih Al-Jami’ 5201] Bumi tidak memakan jasad para nabi. إن الله حرم على الأرض أن تأكل أجساد الأنبياء. صحيح رواه أبو داود 1531، والنسائي 3/ 91، وابن ماجه 1085. ”Sesungguhnya Allah telah mengharamkan bumi untuk memakan jasad para Nabi.” [Hadits shahih riwayat Abu Dawud 1531, An-Nasa’i 3/91 dan Ibnu Majah 1085] Para Nabi hidup di kubur mereka. فعن أنس بن مالك رضي الله عنه مرفوعًا قال الأنبياء أحياء في قبورهم يصلُّون ، أبو يعلى 6/ 147، وصححه الشيخ الألباني في السلسلة الصحيحة 621. Dari Anas bin Malik radhiyallahu anhu secara marfu’, dia berkata, ”Para Nabi itu hidup di kubur mereka. Mereka melaksanakan shalat.” [Hadits riwayat Abu Ya’la 6/147 dan Syaikh al-Albani menshahihkannya di dalam As-Silsilah Ash-Shahihah 621] Ini adalah kehidupan di alam Barzakh yang hanya diketahui oleh Allah Ta’ala bagaimana kehidupan tersebut. Kita tidak boleh membahas terlalu jauh untuk mengetahui hal tersebut dengan pendapat dan khayalan kita. Para nabi diberi kelebihan berupa diberi wahyu oleh Allah. قُلْ إِنَّمَا أَنَا بَشَرٌ مِثْلُكُمْ يُوحَى إِلَيَّ ”Katakanlah aku hanyalah manusia sebagaimana kalian yang telah diwahyukan kepadaku…” [Al-Kahfi 110] Al-Ishmah terpelihara dari kesalahan dalam menyampaikan risalah Allah dan terjaga dari dosa,pent Umat Islam telah ijma’ bersepakat bahwa para nabi itu ma’shum dalam mengemban risalah dan dalam menyampaikan risalah tersebut. Mendapat Mukjizat dari Allah Untuk menguatkan kepercayaan umat manusia akan kebenaran para Nabi dan Rasul, Allah Ta’ala menguatkan mereka dengan berbagai mukjizat, sesuatu yang membuat siapa pun tidak akan pernah mampu untuk melakukan hal yang sama dengan yang dilakukan para Nabi dan rasul. Berikut beberapa mukjizat Allah yang diberikan kepada para nabi dan Rasul Mukjizat Nabi Ibrahim adalah selamat dari api yang dia dilemparkan ke Nabi Shalih alaihis salam adalah keluarnya unta betina untuk kaumnya dari Nabi Musa Terbelahnya laut dan munculnya sumber air dari batu ketika semua ketika dipukul dengan tongkat Nabi Musa. Bukit Thursina juga pernah diangkat di tas Bani Israel hingga mereka menerima Nabi Isa Menghidupkan orang mati dengan ijin Allah, menyembuhkan orang buta dan penyakit Muhammad ﷺ Al Quran al karim. Ini merupakan mukjizat terbesar yang masih ada sampai sekarang. Mukjizat lainnya adalah terbelahnya rembulan. Selengkapnya, silahkan baca artikel tentang mukjizat. Kewajiban Seorang Muslim Terhadap Para Rasul Menurut keterangan Dr. Muhammad Na’im Yasin, kewajiban seorang muslim terhadap para rasul adalah Membenarkan para rasul Allah seluruhnya setelah beriman kepada mereka dan kepada risalah mereka dan tidak membeda-bedakan di antara para rasul bahwa setiap rasul yang diutus oleh Allah itu telah menunaikan amanatnya, menyampaikan risalah-Nya secara sempurna dan telah menjelaskannya dengan penjelasan yang gamblang, menyeluruh dan mereka dan tidak menyelisihi mereka karena hal itu termasuk ketaatan kepada bahwa mereka itu adalah makhluk yang paling sempurna ilmunya, amalnya, akhlaknya dan jujurnya. Allah Ta’ala memberi mereka berbagai keutamaan yang tidak diberikan kepada manusia lainnya. Allah menjaga mereka dan mensucikan mereka dari dusta,khianat dan menyembunyikan ilmu, tidak serius dalam menyampaikan risalah, dari dosa-dosa besar dan kecil. Terkadang sebagian dari mereka terjerumus dalam pelanggaran dan kesalahan kecil dibandingkan dengan kedudukan mereka yang tinggi. Misalnya, Adam alaihis salam memakan buah dari pohon di surga karena lupa. Namun mereka tidak terus menerus melakukannya dan segera bertaubat. Meyakini bahwa semua rasul itu lelaki dan manusia bahwa Allah Ta’ala mendukung para rasul dengan berbagai mukjizat yang sangat besar serta bukti-bukti nyata atas kebenaran ajaran yang mereka bawa itu berasal dari Allah Ta’ala.[xii] Baca juga Hikmah Beriman Kepada Malaikat Hikmah & Buah Iman Kepada Rasul Menurut Syaikh Abdullah bin Shalih Al-Qushayyir, buah-buah beriman kepada para rasul adalah sebagai berikut[xiii] Mengetahui rahmat Allah Ta’ala dan perhatian-Nya kepada para hamba-Nya dengan mengutus para rasul untuk menyeru mereka agar beribadah kepada Allah Ta’ala dan mengenalkan kepada mereka tata cara beribadah kepada Allah Ta’ala atas nikmat diutusnya para rasul untuk menunjuki umat manusia kepada ibadah kepada Allah Ta’ala yang merupakan sebab kebahagiaan di dunia dan untuk Allah Ta’ala berdasarkan bashirah, sebagai bentuk pengamalan kitab yang diturunkan dan mengikuti Nabi yang para rasul Allah alaihimush shalatu was salam karena mengetahui kecintaan Allah Ta’ala kepada mereka dan Allah memilih mereka kepada risalah-Nya karena di dalam risalah Allah tersebut ada tuntunan untuk mengikuti kebenaran, kasih sayang dan nasehat untuk umat mereka dalam berdakwah kepada Allah Ta’ala dalam hal bagusnya penjelasan, besarnya rasa santun mereka, sempurnanya kesabaran mereka terhadap sikap buruk kaumnya dan nasehat para rasul tersebut kepada mereka di segala bahwa akhir yang baik itu bagi orang bertakwa, pahala yang besar itu bagi orang yang bersabar dan berbuat karena Allah Ta’ala telah mengkhususkan umat ini dengan rasul-Nya yang paling mulia, penutup para rasul dan pemimpin mereka. Allah telah memberi petunjuk seorang Muslim untuk masuk ke dalam agama-Nya di atas syariat-Nya sehingga hal itu menjadikan mereka sebagai umat terbaik yang pernah ditampilkan kepada umat manusia. Baca juga Makna Beriman Kepada Qadha’ dan Qadar Tanya Jawab Seputar Para Nabi dan Rasul Sebagian orang bertanya-tanya, adakah informasi yang pasti mengenai jumlah para nabi dan rasul. Ada riwayat yang shahih yang menjelaskan tentang jumlah para nabi dan rasul. Berapa jumlah Nabi dan Rasul? Syaikh Dr. Umar Sulaiman Al-Asyqar mengatakan,’Hikmah Allah Ta’ala terhadap umat-umat sebelum kita menghendaki agar Dia mengutus pada setiap umat seorang pemberi peringatan. Allah tidak mengutus seorang rasul untuk umat manusia secara keseluruhan kecuali Muhammad ﷺ . Keadilan Allah menghendaki agar Dia tidak akan menyiksa seorang pun di antara makhluk-Nya, kecuali setelah tegak hujjah kepada mereka. Allah Ta’ala berfirman وَمَا كُنَّا مُعَذِّبِينَ حَتَّى نَبْعَثَ رَسُولًا “Kami tidak akan memberi siksaan, sampai Kami mengutus seorang rasul.” [ Al-Isra 15] Dari sini, jumlah para nabi dan rasul dalam sejarah umat manusia sangatlah besar. Allah berfirman وَإِنْ مِنْ أُمَّةٍ إِلَّا خَلَا فِيهَا نَذِيرٌ “Tidak ada satu pun umat, melainkan di lingkungan mereka telah ada sang pemberi peringatan.” [Fathir 24] Rasulullah ﷺ telah memberitahu kita tentang jumlah para nabi dan rasul. Dari Abu Dzar dia berkata, ”Aku berkata,’Wahai Rasulullah, berapakah jumlah rasul?” Beliau menjawab ثلاثمائة وبضعة عشر جمّاً غفيرا “Sekitar tiga ratus sekian belas orang. Banyak sekali.” Dalam riwayat Abu Umamah, Abu Dzar berkata, ” Wahai Rasulullah! Berapakah tepatnya jumlah para nabi ? ” Beliau menjawab, ” مِائَةُ أَلْفٍ وَأَرْبَعَةٌ وَعِشْرُونَ أَلْفًا الرُّسُلُ مِنْ ذَلِكَ ثَلَاثُ مِائَةٍ وَخَمْسَةَ عَشَرَ جَمًّا غَفِيرًا “Jumlah para nabi orang, 315 diantara mereka adalah rasul. Banyak sekali.” Hadits riwayat Ahmad di dalam Musnadnya. [Misykatul Mashabih 3/122. Muhaqqiq Al-Misykah, Syaikh Nashirudin Al-Albani mengatakan,’Isnadnya shahih.’][xiv] Demikian pembahasan tentang Iman kepada para rasul Allah Ta’ala dan buah-buah dari iman tersebut. Semoga tulisan sederhana ini bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya. Bila ada kebenaran dalam tulisan ini maka itu karena rahmat Allah semata. Dan bila ada kesalahan serta kekeliruan di dalamnya maka itu dari kami dan dari setan. Semoga Allah Ta’ala berkenan mengampuni semua kesalahan kami. [i] [ii] [iii] Al-Iman, Dr. Muhammad Na’im Yasin, Daru Umar Ibnil Khathab, Al-Iskandariyah, hal. 29. [iv] [v] [vi] Al-Iman, Dr. Muhammad Na’im Yasin, hal. 29. [vii] Ar-Rusul war Risaalat, Dr. Umar Sulaiman Al-Asyqar, Darun Nafaais, Kuwait, cetakan kempat, 1410 H / 1989 M, hal. 21. Secara ringkas. [viii] Aqidah Ahlis Sunnah wal Jama’ah, Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin, cetakan keempat, 1422 H, hal. 26-29 secara ringkas. [ix]Ar-Rusul war Risaalat, Dr. Umar Sulaiman Al-Asyqar, Darun Nafaais, Kuwait, cetakan kempat, 1410 H / 1989 M, hal. 16 [x] [xi] dengan diringkas. [xii] Al-Iman, Dr. Muhammad Na’im Yasin, hal 30-32 dengan ringkas. [xii] [xiv] Ar-Rusul war Risaalat, Dr. Umar Sulaiman Al-Asyqar, Darun Nafaais, Kuwait, cetakan kempat, 1410 H / 1989 M, hal. 17.
Dengantanda salib ini, kita mengungkapkan iman bahwa Allah Bapa merencanakan keselamatan yang dilaksanakan oleh Putra dan diteruskan oleh Roh Kudus Yesus memberi kuasa kepada para Rasul untuk menjadi pemimpin umatNya (Gereja), yakni menjadi gembala, nabi/ guru, dan imam, serta menjadi pelayan masyarakat agar tercipta hidup yang damai
Setelah mempelajari tanda-tanda beriman kepada malaikat, selanjutnya kita akan mempelajari tanda-tanda beriman kepada Rasul. Iman kepada Rasul adalah salah satu bagian penting dalam keimanan seorang dari itu, kita harus benar-benar mengimani setiap Rasul yang dikirimkan Allah sebagai penyampai agamaNya. Untuk lebih mudah memahaminya, berikut ini adalah beberapa tanda-tanda beriman kepada Rasul yang perlu diketahui1. Mempercayai keberadaan RasulAllah berfirmanءَامَنَ الرَّسُولُ بِمَآأُنزِلَ إِلَيْهِ مِن رَّبِّهِ وَالْمُؤْمِنُونَ كُلٌّ ءَامَنَ بِاللهِ وَمَلاَئِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ لاَ نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِّن رُّسُلِهِ وَقَالُوا سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَإِلَيْكَ الْمَصِيرُRasul telah beriman kepada Al Qur’an yang diturunkan kepadanya dari Rabb-nya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikatNya, kitab-kitabNya dan rasul-rasulNya. Mereka mengatakan “Kami tidak membeda-bedakan antara seseorang pun dengan yang lain dari rasul-rasulNya,” dan mereka mengatakan “Kami dengar dan kami taat”. Mereka berdoa “Ampunilah kami, ya Rabb kami. Dan kepada Engkaulah tempat kembali”. [Al Baqarah285]Sebagaimana perintah Allah dalam Al Quran, maka sebagai seorang muslim yang baik kita harus percaya bahwa Allah mengirimkan Rasul untuk membawa ajaran agamanya. Allah berfirman,يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا ءَامِنُوا بِاللهِ وَرَسُولِهِ وَالْكِتَابِ الَّذِي نَزَّلَ عَلَى رَسُولِهِ وَالْكِتَابِ الَّذِي أَنزَلَ مِنْ قَبْلُ وَمَن يَكْفُرْ بِاللهِ وَمَلاَئِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ وَالْيَوْمِ اْلأَخِرِ فَقَدْ ضَلَّ ضَلاَلاً بَعِيدًاWahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan RasulNya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada RasulNya, serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya. Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikatNya, kitab-kitabNya, rasul-rasulNya, dan hari kemudian, maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya. [An Nisaa’136].2. Mempercayai Rasul adalah manusia pilihanRasul adalah duta yang menghubungkan manusia dengan Sang Pencipta, Allah SWT. Rasul dipilih bukan karena ilmu atau usahanya seperti bertapa, melainkan karena dipilih langsung oleh Allah SWT. Allah berfirman,وَاللَّهُ يَخْتَصُّ بِرَحْمَتِهِ مَن يَشَاءُ وَاللَّهُ ذُو الْفَضْلِ الْعَظِيمِDan Allah menentukan siapa yang dikehendakiNya untuk diberi rahmatNya kenabian; dan Allah mempunyai karunia yang besar. [Al Baqarah105].قَالَ يَامُوسَى إِنِّي اصْطَفَيْتُكَ عَلَى النَّاسِ بِرِسَالاَتِي وَبِكَلاَمِي فَخُذْ مَآءَاتَيْتُكَ وَكُن مِّنَ الشَّاكِرِينَAllah berfirman “Hai Musa, sesungguhnya Aku memilih melebihkan kamu dari manusia yang lain di masamu untuk membawa risalahKu dan untuk berbicara langsung denganKu, sebab itu berpegang teguhlah kepada apa yang Aku berikan kepadamu dan hendaklah kamu termasuk orang-orang yang bersyukur”. [Al A’raf144].3. Percaya mukjizat RasulRasul tak hanya diberikan wahyu untuk disampaikan kepada manusia saja, tapi juga mukjizat sehingga para pengikutnya akan percaya kebesaran Allah SWT. Allah berfirman,تِلْكَ الرُّسُلُ فَضَّلْنَا بَعْضَهُمْ عَلَى بَعْضٍ مِّنْهُم مَّن كَلَّمَ اللهُ وَرَفَعَ بَعْضَهُمْ دَرَجَاتٍ وَءَاتَيْنَا عِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ الْبَيِّنَاتِ وَأَيَّدْنَاهُ بِرُوحِ الْقُدُسِRasul-rasul itu Kami lebihkan sebagian dari mereka atas sebagian yang lain. Diantara mereka ada yang Allah berkata-kata langsung dengan dia dan sebagiannya Allah meninggikannya beberapa derajat. Dan Kami berikan kepada Isa putera Maryam beberapa mu’jizat, serta Kami perkuat dia dengan Ruhul Qudus. [Al Baqarah253].Rasul bersabda,مَا مِنَ الْأَنْبِيَاءِ مِنْ نَبِيٍّ إِلاَّ قَدْ أُعْطِيَ مِنَ الْآيَاتِ مَا مِثْلُهُ آمَنَ عَلَيْهِ الْبَشَرُ“Tidak ada seorang nabi pun, kecuali diberi bukti-bukti mukjizat yang dengan semisal itu manusia beriman.” HR. Muslim4. Mengikuti ajaran RasulTindakan nyata sebagai bukti beriman kepada Rasul adalah dengan mengikuti ajaran Rasul. Tidak akan mungkin seseorang dianggap beriman jika ia justru bertentangan dengan ajaran yang dibawa oleh Rasulnya. Allah berfirman,قُلْ إِن كُنتُمْ تُحِبُّونَ اللهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَاللهُ غَفُورُُ رَّحِيمُُ قُلْ أَطِيعُوا اللهَ وَالرَّسُولَ فَإِن تَوَلَّوْا فَإِنَّ اللهَ لاَ يُحِبُّ الْكَافِرِينَKatakanlah “Jika kamu benar-benar mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu”. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Katakanlah “Ta’atilah Allah dan RasulNya; Jika kamu berpaling, maka sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang kafir”. [Ali Imran31, 32]Mengikuti ajaran Rasul juga tidak bisa sembarangan hanya mengambil yang disukai lalu membuang yang tidak disukai. Seluruh ajaran yang dibawa para Rasul hendaknya diterima dan dilaksanakan dengan baik dan benar. Misalnya seperti dalam penghakiman suatu masalah yang diberitahukan oleh Allah lewat Al Quran,فَلاَ وَرَبِّكَ لاَيُؤْمِنُونَ حَتَّى يُحَكِّمُوكَ فِيمَا شَجَرَ بَيْنَهُمْ ثُمَّ لاَ يَجِدُواْ فِي أَنفُسِهِمْ حَرَجًا مِّمَّا قَضَيْتَ وَيُسَلِّمُوا تَسْلِيمًاMaka demi Rabbmu, mereka pada hakikatnya tidak beriman, hingga mereka menjadikan kamu hakim dalam perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa keberatan dalam hati mereka terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya. [An Nisaa65].5. Meneladani sifat dan sunnah RasulRasul bersabda,فَإِنَّهُ مَنْ يَعِشْ مِنْكُمْ بَعْدِي – أي من يطول به العمر- فَسَيَرَى اخْتِلَافًا كَثِيرًاSesungguhnya, barangsiapa yang hidup di antara kalian panjang umurnya, maka dia akan mendapatkan perbedaan yang sangat بِسُنَّتِي وَسُنَّةِ الْخُلَفَاءِ الْمَهْدِيِّينَ الرَّاشِدِينَ مِنْ بَعْدِي عَضُّوا عَلَيْهَا بِالنَّوَاجِذِMaka hendaklah kalian berpegang teguh dengan Sunnah-ku, dan sunnah para khulafaur rasyidin yang mendapat petunjuk. Gigitlah peganglah sunnah tersebut dengan gerahammu. [HR Abu Daud]6. Teguh memegang agamaSeorang yang beriman pada Rasul adalah orang yang selalu teguh dalam memegang agama. Ia akan selalu melaksanakan perintah Allah sebagaimana yang diajarkan oleh para Rasul. Allah berfirman,أَنْ أَقِيمُوا الدِّينَ وَلَا تَتَفَرَّقُوا فِيهِTegakkanlah agama dan jangan kalian berpecah belah tentangnya. [Asy Syura 13].7. Selalu bershalawat untuk RasulSeseorang yang mencintai dan mengimani Rasul tentu akan rajin bershalawat untuk Rasul. Sebagaimana perintah Allah SWT,إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ ۚ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا“Sesungguhnya Allah dan Malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kalian untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.” [Al-Ahzaab 56]Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabdaأَكْثِرُوا الصَّلاَةَ عَلَيَّ يَوْمَ الْجُمُعَةِ وَلَيْلَةَ الْجُمُعَةِ، فَمَنْ صَلَّى عَلَيَّ صَلاَةً صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ عَشْرًا.“Perbanyaklah kalian membaca shalawat kepadaku pada hari dan malam Jum’at, barangsiapa yang bershalawat kepadaku sekali niscaya Allah bershalawat kepadanya sepuluh kali.”Itulah tanda-tanda beriman kepada Rasul Allah yang perlu diketahui. Sungguh mengimani Rasul menjadi bagian penting dari keimanan kita semua. Semoga artikel ini semakin menambah keimanan kita pada Allah dan rasul-rasulNya. Aamiin.
Inspirasi Pengilhaman. Secara etimologis, kata inspirasi atau ilham berasal dari kata bahasa Latin inspirare, tetapi kata ini tidak memberikan arti yang tepat. Dalam Ayb 32 : 8, terdapat kata bahasa Yunani untuk inspirasi, yaitu theopneustos, sebuah kata majemuk (pneo + theos) yang berarti "dihembuskan (oleh) Allah".

Diantara tanda – tanda orang beriman kepada rasul-rasul Allah adalah sebagai berikut 1. Teguh Keimanannya Kepada Allah SWT Ketaatan kepada rasul adalah bukti keimanan kepada Allah swt. Banyak ayat-ayat Al-Qur’an yang menyuruh kita untuk taat kepada Allah swt, disertai ketaatan pada para rasul-NYA, antara lain dalam surah An Nisa 59, Ali Imran 32, Muhammad 33. 2. Meyakini Kebenaran Yang Dibawa Para Rasul Kebenaran yang dibawa rasul tidak lain adalah wahyu Allah baik yang berupa Al-Qur’an maupun hadis-hadisnya. Seseorang akan bisa meyakini kebenaran wahyu Allah, jika terlebih dahulu ia beriman kepada rasul Allah sebagai pembawa wahyu. Mustahil ada orang langsung bisa menerima suatu kebenaran yang dibawa oleh orang lain, apabila ia tidak yakin pada si pembawa. Allah menjelaskan dalam surah Al-Baqarah 285 yang artinya sebagai berikut “Rasul telah beriman kepada Al-Qur’an yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman jepada Allah, malikat-malaikat-NYA, kitab-kitab-NYA, dan rasul-rasul-NYA.” QS Al-Baqarah285. 3. Tidak Membeda-Bedakan Antara Rasul Yang Satu Dengan Yang Lain Seorang mukmin dituntut untuk meyakini kepada semua rasul yang pernah diutus oleh Allah swt, seperti yang telah digambarkan Allah swt dalam surah Al-Baqarah 285 “…kami tidak membeda-bedakan antara seorangpundengan yang lain dari rasul-rasul-NYA.”Dan mereka mengatakan”kami dengar dan kami taat.”Mereka berdo’a”Ampunilah kami ya Tuhan kami, dan kepada Engkaulahtempat kami kembali.” 4. Menjadikan Para Rasul Sebagai Uswatun Hasanah Sebelum menerima wahyu dari Allah swt rasul adalah orang-orang yang terpandang di lingkungan umatnya, sehingga selalu menjadi acuan perilaku bagi orang-orang di lingkungannya. Setelah menerima wahyu, keteladanan mereka tidak diragukan lagi, karena mereka selalu mendapat bimbingan dari Allah swt. Dalam surah Al-Ahzab 21 Allah swt menegaskan “sungguh pada diri Rasulullah terdapat suri yauladan yang baik bagi kamu.”QS. Al-Ahzab21 5. Meyakini Rasul-Rasul Allah SWT Sebagai Rahmat Bagi Alam Semesta Setiap rasul yang diutus Allah swt. Pasti membawa rahmat bagi umatnya. Artinya kedatangan rasul dengan membawa wahyu Allah adalah bukti kasih sayang rahmat Allah terhadap manusia. Di dalam Al-Qur’an dikatakan bahwa ”Dan tidaklah Kami mengutus kamu Muhammad melainkan untuk menjadi rahmat bagi seluruh alam semesta.” 6. Meyakini Nabi Muhammad saw SeBagai Nabi dan Rasul Terakhir Nabi Muhammad saw adalah nabi dan rasul terakhir yang diutus Allah swt ke muka bumi ini, didasarkan kepada dalil-dalil naqli sbg berikut a. QS. Al-Ahzab 40 yang artinya ”Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki diantara kamu, tetapi dia adalah rasulullah dan penutup para nabi. Dan adalah Allah mengetahui terhadap segala sesuatu.QS. Al-Ahzab40. Dalam ayat ini Allah menyatakan secara jelas bahwa Muhammad adalah khatamannabiyin penutup para nabi. b. Dalam hadis Mutawatir yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad bin Hambal dari Anas bin Malik sbg berikut “Sesungguhnya risalah kenabian itu telah habis. Maka tidak ada nabi dan rasul sesudahku”. bin Hambal c. Dalam hadits shahih riwayat Imam Bukhari, Ahmad Ibnu Hibban dari Abi Hurairah sbg berikut “Sesungguhnya perumpamaan diriku dengan nabi-nabi sebelumku adalah sama dengan seseorang yang membuat sebuah rumah; diperindah dan diperbagusnya serta diselesaikan segala sesuatunya kecuali tempat yang dipersiapkan untuk sebuah batu bata di sudut rumah itu. Orang-orang yang mengelilingi rumah itu mengaguminya, tetapi bertanya ”Mengapa engkau belum memasang batu bata itu?” Nabipun berkata ” Sayalah batu bata terakhir sebagai penyempurna itu, dan sayalah penutup para nabi.” HR. Bukhari d. Dalam hadis Shahih Bukhari Muslim dari Abi Hurairah dinyatakan sbg berikut “Tidak akan terjadi kiamat kecuali akan keluar muncul tukang-tukang bohong para penipu kira-kira 30 orang. Semuanya mengaku dirinya sebagai rasul Allah.”HR. Bukhari dan Muslim dari Abi Hurairah. e. Al-Maidah ayat 3 yang artinya “Pada hari ini Ku sempurnakan untuk kamu agama kamu , dan telah Ku cukupkan nikmatKu, dan telah Ku ridhai Islam menjadi agama buat kamu.” Ayat diatas adalah wahyu Allah swt. yang terakhir diturunkan kepada nabi Muhammad saw. Dalam wahyu-NYA telah sempurna. Artinya tidak perlu lagi ada tambahan atau pengurangan yang menggambarkan ketidaksempurnaannya. 7. Mencintai Nabi Muhammad saw. Renungkan firman Allah swt dalam QS. At-Taubah24 yang artinya sbg berikut “Katakanlah, jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri dan kaum keluarga kalian ; juga harta kekayaan yang kalian khawatirkan keruginnya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kalian sukai adalah lebihg kalian cintai daripada Allah dan rasulNYA, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan azab-NYA.”Allah tidak memberikan petunjuk kepada orang-orang fasiq.” Sumber Perhatian!!! Artikel diterbitkan juga sebagai bahan belajar sang pemilik blog.,., Baca PLANET KENTIR ada joke malam lucu bikin ngakak!!! Baca Juga Beriman Kepada Kitab-kitab Allah Tentang Malaikat Allah Asma’ul husna Sifat-sifat Wajib Allah Hakekat Alam Semesta Demokrasi dalam Pandangan Islam Rukun dan Syarat Jual Beli Hukum Bacaan Nun Mati/Tanwin dan Mim Mati

Iasungguh-sungguh menyerupai patung Ramaku. Bentuknya sama-sama seperti manusia!' Maka ia menyuruh abdinya untuk mengenakan busana mewah dan ratna mutu manikam kepada pedagang itu dan memuliakannya. Ramakhisna seorang mistik Hindu berkata: 'Ketika waktu pertama kali mendengar cerita ini, aku mengalami kegembiraan yang tak tergambarkan.
Ilustrasi. Rukun iman menjadi landasan perbuatan seorang Muslim bagaimanapun keadaannya, termasuk dalam masa pandemi seperti saat ini. Adhi Wicaksono Jakarta, CNN Indonesia - Rukun iman merupakan landasan kepercayaan seorang Muslim dalam agama Islam. Terdapat enam rukun iman yang wajib diyakini dalam dapat diartikan sebagai pilar atau tiang. Sedangkan iman bermakna kepercayaan. Sehingga rukun iman berarti pilar yang wajib dipercaya. Kepercayaan itu diwujudkan dengan cara membenarkan dan diyakini dari dalam diri atau hati, mengakui secara lisan atau kata-kata, dan mengamalkannya dalam bentuk tindakan iman juga menjadi landasan perbuatan seorang Islam bagaimanapun keadaannya, baik dalam susah dan senang, termasuk dalam masa wabah maupun pandemi, seperti pandemi infeksi virus corona. Dalam Hadist Riwayat Imam Muslim terdapat enam rukun iman yang wajib dipercaya."Maka kabarkan padaku tentang iman, Rasulullah bersabda Iman adalah bahwa kamu beriman kepada Allah dan malaikat-Nya, segala kitab-Nya, dan Rasul-Nya dan hari akhirat serta kamu beriman dengan qadar baik dan buruk," hadis riwayat Imam penjelasan mengenai rukun iman dalam Iman kepada Allah SWTRukun iman pertama yang wajib diyakini adalah percaya kepada Allah SWT. Setiap orang yang beragama Islam harus percaya bahwa Allah adalah Tuhan yang Maha Esa dan tiada Tuhan selain kepada Allah SWT juga berarti percaya bahwa Allah Maha Kuasa terhadap segala sesuatu, percaya kepada ketetapan Allah, dan sifat-sifat Allah yang terdapat dalam Asmaul kepada Allah SWT diwujudkan dalam perilaku yang selalu menjalani perintah Allah SWT dan menjauhi setiap larangan-Nya2. Iman kepada malaikatYang kedua, setiap Muslim mesti percaya bahwa Allah juga menciptakan malaikat dengan berbagai macam tugas. Jumlah malaikat sangat banyak dan ada 10 malaikat yang wajib 10 malaikat yang wajib diketahui1. Malaikat Jibril bertugas menyampaikan wahyu2. Malaikat Mikail bertugas menyampaikan rezeki3. Malaikat Israfil bertugas meniup sangkakala4. Malaikat Izrail bertugas mencabut nyawa5. Malaikat Munkar menanya ruh di alam kubur6. Malaikat Nakir bertugas menanya ruh di alam kubur7. Malaikat Raqib bertugas mencatat amal baik manusia8. Malaikat Atid bertugas mencatat amal buruk manusia9. Malaikat Malik bertugas menjaga pintu neraka10. Malaikat Ridwan bertugas menjaga pintu mempercayai keberadaan malaikat beserta tugasnya, manusia mesti mengamalkannya dan berperilaku yang baik. Misalnya percaya kepada malaikat berarti percaya ada yang mengawasi dan mencatat setiap perbuatan baik dan buruk yang Terdapat enam rukun iman yang harus diyakini umat Islam. AFP/GENT SHKULLAKU3. Iman kepada kitab-kitab Allah SWTSetiap umat Islam juga mesti mengimani kitab-kitab yang diturunkan Allah SWT yakni kitab Zabur kepada Nabi Daud AS, kitab Taurat kepada Nabi Musa AS, kitab Injil kepada Nabi Isa AS, dan Alquran kepada Nabi Muhammad kepada kitab berarti mengamalkan apa yang terdapat dalam kitab suci tersebut. Umat Islam mesti berpegangan pada Alquran dalam menjalankan Iman kepada nabi dan rasulSetiap Muslim juga harus meyakini Allah mengutus nabi dan rasul untuk menyampaikan wahyu. Terdapat 25 nabi dan rasul yang wajib diimani yakni dari nabi pertama Nabi Adam AS hingga nabi terakhir Nabi Muhammad pada nabi dan rasul diwujudkan dengan meyakini serta meneladani setiap kisahnya. Umat Islam juga mesti mengikuti ajaran Nabi Muhammad Iman kepada hari akhirUmat islam harus percaya bahwa hari akhir atau hari kiamat pasti akan terjadi. Terdapat dua kiamat yang diyakini yakni kiamat sugro atau kiamat kecil dan kiamat kubro atau kiamat sugro berupa bencana alam dan juga kematian. Sedangkan kiamat kubro berarti hancurnya semua alam semesta dan tanda dimulainya kehidupan kepada hari kiamat ditandai dengan berperilaku dan beribadah dengan baik bahwa setiap amal dan perbuatan bakal diperhitungkan dan dibalas Allah di hari Iman kepada qada dan qadarTerakhir, umat Islam mesti mengimani terdapat qada dan qadar yang baik maupun yang buruk. Allah sudah menetapkan baik dan buruknya takdir untuk beriman pada qada dan qadar, setiap orang yang beragama Islam harus berusaha dan juga berserah diri pada ketetapan Allah, apapun yang terjadi. Setiap orang juga harus berprasangka baik pada ketetapan Allah, baik dan buruknya, merupakan sesuatu yang baik untuk umatnya yang beriman dan bertakwa. ptj/asr [GambasVideo CNN]
20 Berikut ini yang termasuk takdir muallaq adalah . a. Ahmad siswa yang pandai. b. Ahmad adalah anaknya Zaid. c. rambut Ahmad keriting. d. Ahmad anak ke-4 dari 5 bersaudara. e. Ahmad lahir pada tanggal 1 januari 1993. Jawaban : A. 21 - 30 Contoh Soal Beriman Kepada Qada dan Qadar Pilihan Ganda. 21. Takdir mubram adalah . a. takdir
- Iman kepada hari akhir adalah percaya dan meyakini bahwa seluruh alam termasuk dunia dan seisinya akan mengalami hari akhir menurut agama Islam adalah hari hancurnya semua alam semesta ini beserta seluruh kehidupan yang ada di kepada hari akhir atau hari kiamat merupakan rukun iman yang kelima dalam agama Iman kepada Hari Akhir Hari akhir juga bisa dipahami sebagai hari berakhirnya kehidupan di dunia fana ini dan memasuki awal kehidupan baru yang abadi di akhirat. Dengan demikian, mengimani hari akhir berarti membenarkan dengan sepenuh hati bahwa setelah kehidupan di dunia ini akan ada kehidupan lagi yang merupakan kehidupan yang sebenarnya dan bersifat abadi. Pada kehidupan abadi itulah manusia akan mendapatkan kepastian hidupnya, apakah hidupnya akan berhasil dan berbahagia atau sebaliknya hidupnya akan celaka dan sengsara. Beriman kepada hari akhir juga harus diikuti dengan beriman kepada kehidupan akhirat dan semua peristiwa yang terjadi di dalamnya. Di antara peristiwa penting yang terjadi pada hari akhirat adalah kebangkitan manusia dari alam kubur, dikumpulkannya manusia di Padang Mahsyar, perhitungan dan penimbangan, serta pembalasan amal manusia, dan adanya jalan yang dilalui manusia shirath untuk menuju ke arah surga atau Hari Akhir atau Hari Kiamat & Artinya Dalam Al-Quran, ada disebutkan nama-nama lain untuk hari akhir ini. Di antara nama-nama yang disebutkan oleh al-Quran tentang hari akhir ini adalah Yaumul Qiyamah atau hari kiamat, Yaumul Mahsyar atau hari berkumpul bagi semua manusia, Yaumul Hisab atau hari perhitungan amal manusia, Yaumuz Zilzalah atau hari kegempaan goncangan, Yaumul Waqi’ah atau hari kejatuhan, Yaumul Qari’ah atau hari keributan, Yaumul Ghasyiyah atau hari pembalasan, Yaumul Haqqah atau hari kepastian, Yaumut Tammah atau hari bencana agung, Yaumul Jaza’ atau hari pembalasan, Yaumul Wa’id atau hari ancaman, Yaumul Mizan atau hari pertimbangan, Yaumul Jami’ atau hari pengumpulan, Yaumut Taghabun atau hari terbukanya segala kecurangan, Yaumul Ba’ts atau hari kebangkitan, Yaumud Din atau hari perhitungan, dan Yaumul Khulud atau hari yang kekal. Baca juga Pengertian Rukun Iman dan Penjelasan 6 Aspeknya dalam Agama Islam Pengertian Thaharah, Cara & Hikmah Berthaharah Menurut Agama Islam Dalil tentang Hari Akhir Umat Islam wajib percaya dan yakin bahwa hari akhir atau hari kiamat itu pasti akan datang, karena kelak manusia akan dibangkitkan kembali dari kubur untuk menerima pengadilan dari Allah SWT. Ada beberapa surah di Al-qur'an yang membahas tentang hari akhir atau hari kiamat, di antaranya seperti disebutkan berikut ini. Allah SWT berfirman وَّاَنَّ السَّاعَةَ اٰتِيَةٌ لَّا رَيۡبَ فِيۡهَا ۙ وَاَنَّ اللّٰهَ يَـبۡعَثُ مَنۡ فِى الۡقُبُوۡرِ‏ Wa annas Saa'ata aatiya tul laa raiba fiiha wa annal laaha yab'asuman fil qubuurArtinya "Dan sungguh, hari Kiamat itu pasti datang, tidak ada keraguan padanya; dan sungguh, Allah akan membangkitkan siapa pun yang di dalam kubur." QS. Al-Hajj 7 Kemudian juga tertera dalam surah ini اَلۡقَارِعَةُ, مَا الۡقَارِعَةُ‌, وَمَاۤ اَدۡرٰٮكَ مَا الۡقَارِعَةُ, يَوۡمَ يَكُوۡنُ النَّاسُ كَالۡفَرَاشِ الۡمَبۡثُوۡثِۙ‏, وَتَكُوۡنُ الۡجِبَالُ كَالۡعِهۡنِ الۡمَنۡفُوۡشِؕ Al qoori'ah; Mal qooriah, Wa maa adraaka mal qoori'ah, Yauma ya kuunun naasu kal farashil mabtsuuth, Wa ta kuunul jibalu kal 'ihnil manfuushArtinya "Hari Kiamat, apakah hari Kiamat itu? Dan tahukah kamu apakah hari Kiamat itu? Pada hari itu manusia seperti laron yang beterbangan, dan gunung-gunung seperti bulu yang dihambur-hamburkan". QS. Al-Qari'ah 1-5 Serta disebutkan dalam ayat berikut وَيَوۡمَ يُنۡفَخُ فِىۡ الصُّوۡرِ فَفَزِعَ مَنۡ فِىۡ السَّمٰوٰتِ وَمَنۡ فِى الۡاَرۡضِ اِلَّا مَنۡ شَآءَ اللّٰهُ‌ؕ وَكُلٌّ اَتَوۡهُ دٰخِرِيۡنَ Wa Yawma yunfakhu fis Suuri fafazi'a man fis samaawaati wa man fil ardi illaa man shaaa'al laah; wa kullun atawhu daakhiriinArtinya "Dan ingatlah pada hari ketika sangkakala ditiup, maka terkejutlah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi, kecuali siapa yang dikehendaki Allah. Dan semua mereka datang menghadap-Nya dengan merendahkan diri". QS. An-Naml 87 Masih banyak lagi ayat-ayat lainnya di Alquran yang membahas tentang hari kiamat, mulai dari menceritakan kejadian saat hari kiamat hingga tanda-tanda hari Macam Kiamat Dikutip laman Kemendikbud, ada dua macam pengelompokan hari kiamat seperti yang disebutkan para ulama, yaitu 1. Kiamat Shughra Kiamat KecilYaitu terjadinya kematian yang menimpa sebagian umat manusia. Misalnya matinya seseorang karena sakit, kecelakaan, musibah tsunami, banjir, tanah longsor, dan sebagainya. 2. Kiamat Kubra Kiamat BesarYaitu terjadinya kematian dan kehancuran yang menimpa seluruh alam semesta. Dunia porak-poranda, rusak, dan hancur. Kehidupan manusia akan berganti dengan alam yang baru yakni alam juga Sejarah Perkembangan Ilmu Pengetahuan Islam Masa Dinasti Abbasiyah Ketentuan Bersuci dari Hadas Besar Berdasarkan Syariat Islam Tanda-Tanda Hari Kiamat Meski hari kiamat sudah pasti datangnya, tetapi tidak ada yang mengetahui kapan waktu itu akan datang, sebagai umat Islam hanya wajib mengimaninya sesuai dengan rukum iman yang kelima. Berikut ini tanda-tanda hari kiamat dari Allah SWT 1. Tanda-tanda kiamat sughroJibril bertanya kepada Rasulullah SAW kapankah hari kiamat? Beliau menjawab "Yang ditanya tentang hari kiamat tidak lebih mengetahui dari yang bertanya, tetapi saya akan memberitahukanmu tentang tanda-tandanya, yaitu jika budak wanita telah melahirkan tuannya, jika para penggembala unta berlomba-lomba dalam meininggikan bangunan". HR Bukhari I/20 dan Muslim I/39 2. Keluarnya DajjalRosulullah menyebut keluarnya Dajjal sebagai fitnah terbesar yang terjadi semenjak penciptaan Nabi Adam SAW hingga hari Kiamat. 3. Munculnya matahari dari baratHal ini seperti firman Allah SWT “Yang mereka nanti-nanti tidak lain hanyalah kedatangan malaikat kepada mereka untuk mencabut nyawa mereka, atau kedatangan Tuhanmu, atau kedatangan sebagian tanda-tanda Tuhanmu. Pada hari datangnya sebagian tanda-tanda Tuhanmu tidaklah bermanfaat lagi iman seseorang bagi dirinya sendiri yang belum beriman sebelum itu, atau dia belum mengusahakan kebaikan dalam masa imannya. Katakanlah ”Tunggulah olehmu karena sesungguhnya kamipun menunggu pula.” QS. Al-An'am 158 Selain tiga tanda di atas, berikut ini tanda-tanda kiamat lainnya Hamba sahaya perempuan dikawini oleh tuannya, Ilmu agama dianggap sudah tidak penting lagi, Tersebarnya perzinaan karena memperoleh izin dari penguasa, Minuman keras merajalela, Jumlah wanita lebih banyak daripada laki-laki, Adanya dua golongan besar yang saling membunuh, tetapi sama-sama mengaku dirinya memperjuangkan agama Islam, Banyak terjadi gempa bumi, Fitnah muncul di mana-mana, Pembunuhan merajalela, Banyak manusia yang menginginkan dirinya mati, Munculnya binatang ajaib yang bisa berbicara, Turunnya Nabi Isa As., Rusaknya Ka’bah, Lenyapnya Al-Quran, Seluruh manusia menjadi kafir, Munculnya Yakjut Makjut. Hikmah Beriman kepada Hari Akhir Dengan beriman kepada hari akhir, maka manusia akan mendapatkan hikmahnya, di antaranya Menyadari semua makhluk akan rusak dan akan ada kehidupan yang abadi di akhirat. Menyadari bahwa seluruh kehidupan manusia baik ataupun buruk akan menerima balasan dari Allah SWT. Meningkatkan sikap disiplin dalam beribadah kepada-Nya dan menjauhi segala laranganNya. Memberikan ketenangan dan ketentraman; dengan kepasrahan, dan kesabaran serta keyakinan bahwa kebaikan dibalas dengan kenikmatan; dan kejahatan akan dibalas dengan azab. Mengendalikan diri agar tidak mudah terpengaruh dengan keindahan dunia dan lebih lebih mengutamakan kepentingan akhirat. Keadaan Manusia pada Hari KiamatKeadaan manusia pada Hari Kiamat ini terbagi menjadi dua keadaan, yaitu saat sangkakala pertama ditiup dan saat sangkakala kedua dibunyikan. Hal ini tergambar dalam surah Az-Zumar ayat 68 sebagai berikut"Dan ditiuplah sangkakala, maka matilah siapa yang di langit dan di bumi kecuali siapa yang dikehendaki Allah. Kemudian ditiup sangkakala itu sekali lagi maka tiba-tiba mereka berdiri menunggu [putusannya masing-masing]," QS. Az-Zumar [39] 68.Ketika sangkakala pertama ditiup Malaikat Israfil, semua makhluk yang ada di alam semesta akan itu juga akan mengguncangkan Bumi, membuat gempa, gunung meletus dan hancur, serta bintang-asteroid akan menabrak Bumi.“Dan [ingatlah] hari [ketika] ditiup sangkakala, maka terkejutlah segala yang dilangit dan di bumi, kecuali siapa-siapa dikehendaki Allah. Dan mereka semua akan datang menghadapnya dengan merendahkan diri," QS. An-Naml [27] 87.Seluruh penduduk Bumi akan ketakutan. Saking takutnya, orang-orang akan lupa pada sekitar dan hanya ingat pada keselamatan diri akan lupa pada bayinya, anak-anak lupa pada orang tuanya, dan istri juga tidak ingat lagi dengan keadaan suaminya, sebagaimana tergambar dalam surah Al-Hajj ayat sangkakala pertama ini akan memusnahkan alam semesta hingga tak bersisa apa pun, kecuali yang dikehendaki Allah SWT. Inilah Kiamat kubra besar yang merupakan bagian dari ketetapan Allah beberapa waktu, Allah SWT kemudian memerintahkan Malaikat Israfil untuk meniupkan sangkakala ini akan mengembalikan semua ruh kepada jasadnya. Manusia dibangkitkan dari kematian untuk mengikuti pengadilan Allah di Padang Mahsyar. Momen ini dikenal sebagai Hari Perhitungan Yaumul Hisab.“Pada saat hari ketika mereka dibangkitkan oleh Allah semuanya, lalu diberitakan kepada mereka apa yang telah mereka kerjakan. Allah mengumpulkan [mencatat] amal perbuatan itu, padahal mereka telah melupakannya. Dan Allah Maha Menyaksikan segala sesuatu,” QS. Al Mujadilah [58] 6.Keadaan manusia di Padang Mahsyar adalah dalam kondisi "tidak beralas kaki, tidak berpakaian, dan belum dikhitan," Muslim.Kondisi ini kian menyiksa sebab matahari berada di atas kepala manusia. Selain itu, ada perbedaan waktu di Padang Mahsyar dengan waktu di dunia. Sehari di Padang Mahsyar setara dengan tahun di Padang Mahsyar, seluruh manusia akan menerima catatan amalnya selama hidup di dunia, baik amal yang buruk maupun amal yang baik. Seluruhnya tercatat secara rinci dan yang beriman dan beramal saleh mereka merasa gembira melihat catatan amalnya. Sebaliknya, orang yang berbuat dosa dan kejahatan akan menerima catatan amalnya dengan perasaan sedih, serta penuh amal-perbuatan manusia ditimbang, mereka akan ditentukan apakah masuk neraka atau surga. Orang-orang beriman akan masuk surga, sementara orang-orang kafir akan berakhir di neraka. - Pendidikan Penulis Dhita KoesnoEditor Fitra FirdausPenyelaras Yulaika Ramadhani

Dalamhubungan ini Abu Hanifah memberikan definisi iman sebagai berikut: iman adalah pengetahuan dan pengakuan adanya Tuhan, Rasul-rasul-Nya dan tentang segala yang datang dari Tuhan dalam keseluruhan tidak dalam perincian; iman tidak mempunyai sifat bertambah dan berkurang, tidak ada perbedaan manusia dalam hal iman. 80

- Iman kepada Rasul Allah adalah rukun iman keempat dari 6 rukun iman dalam Islam. Enam rukun iman tersebut, secara beruruan adalah Iman pada adanya Tuhan Allah Yang Maha Esa, kepada malaikat, kitab-kitab, kepada rasul, hari kiamat, dan iman kepada qada dan kepada rasul-rasul Allah SWT dilakukan dengan mempercayai bahwa Allah benar-benar menurunkan rasul-Nya kepada suatu masyarakat tertentu untuk menyampaikan siapa saja yang mengikuti rasul-rasul itu akan memperoleh hidayah dan petunjuk. Sebaliknya, bagi yang mengingkari Rasul-Nya akan tersesat. Dalil Rukun Iman Keempat Iman Kepada Rasul AllahDalil terkait iman kepada rasul Allah ini dan keberadaan rasul ini tertera dalam Alquran surah Al-Hajj ayat 75“Allah memilih utusan-utusan-Nya dari malaikat dan dari manusia, sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat,” [22]75.Allah SWT mewajibkan umat Islam untuk beriman kepada para RasulNya, tentu memiliki makna yang penting. Salah satu hal penting tersebut disampaikan oleh Allah SWT dalam kitabnya sebagai berikut“Sungguh, telah ada pada diri Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu yaitu bagi orang yang mengharap rahmat Allah dan kedatangan hari Kiamat dan yang banyak mengingat Allah.” QS Al-Ahzab {33}21“Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku.” Az-Zariyat {51}56 Apa Hikmah Beriman Kepada Para Rasul Allah SWT? Hikmah beriman kepada rasul Allah adalah sebagai berikut, sebagaimana dikutip dari buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti oleh Kemendikbud 20171141. Menyempurnakan rukun iman yang keempat2. Menjadikan kisah para Rasul sebagai suri teladan yang baik dalam hidup3. Termotivasi untuk melakukan perilaku sosial yang baik dalam masyarakat4. Tidak akan kehilangan arah dalam contoh manusia yang baik5. Timbulnya rasa cinta mahabah kepada para Rasul dan mulai mencontoh perilaku-perilaku terpujinya6. Mengetahui hakikat hidup seorang manusia, yaitu untuk taat beribadah kepada Allah SWT - Pendidikan Penulis Yulaika RamadhaniEditor Addi M Idhom
t8UXt.
  • 2yzty91bbc.pages.dev/298
  • 2yzty91bbc.pages.dev/88
  • 2yzty91bbc.pages.dev/388
  • 2yzty91bbc.pages.dev/83
  • 2yzty91bbc.pages.dev/156
  • 2yzty91bbc.pages.dev/57
  • 2yzty91bbc.pages.dev/216
  • 2yzty91bbc.pages.dev/382
  • 2yzty91bbc.pages.dev/260
  • berikut ini tanda penghayatan iman kepada rasul kecuali